Sabtu, 26 September 2015

Perkataan Syeikh Fatani ra tentang Mazjub/Grafitasi/Daya Tarik Haq

Berkata Syeikh Ahmad al-Fatani r.a;

Orang majzub adalah orang yang ditarik oleh kekuatan daya tarik Allah Taala
ciri ciri majzub itu nyata,adalah seluruh tubuh bergetar dengan jizbynya atau grafitasi haq.
Diri ditarik bagai tarikan magnit kepada beberapa hal hal yang mulia  dan kepada beberapa maqam yang tinggi dalam ilmu
Daya tarik haq yang menarik dengan tempo yang singkat.
Tarikan itu tanpa menggunakan kemauan dan pikiran
Lalu orang ini dapat sampai kepada segala hal dan dapat mengenal segala maqam dalam masa yang singkat. seperti orang menaiki keretapi express dalam tempo 30 hari untuk perjalanan dapat dicapai dengan 3 hari saja Itulah perbandingan orang Majzub dan orang salik,
Kekuatan getaran daya tarik haqq itu berlaku pada orang orang rabbany yaitu mereka yang sudah tertarik oleh kekuatan atau Sulthan Syarikul Autadil Haq,ibabarat sepotong jarum yang ditarik oleh magnit,sehingga seluruh tubuhnya bergetar.orang yang telah menafikan/meniadakan sifat sifat dirinya,dan sifat sifat kekuatan getaran haq menjadi gerak getaran gelombangnya pada dirinya.
Orang tertarik oleh kekuatan jazbah kepada sifat sifat Rabbaniyah, mereka dapa melihat rahasia rahasia asyiak disisi asyiak.Segalanya terbuka baginya,semata mata dengan autadillah tiada daya dan upaya pada dirinya,tiadalah kekuatan dirinya ,fana'lah segala kekuatan dirinyayang ada dan nyata hanyalah sulthonulloh dalam gerak getaran gelombang haq,yaitu kekuatan haq yang menarik dengan daya tariknya jazbatul haqqul karomah,atau kekuatan kekuatan daya tarik kemuliannya .kekuatan itulah yang menarik dengan kekuatan zat,sifat,asma' dan af'alnya

TINJAUAN SINGKAT TENTANG MAKRIFAT MAJDZUB

Laduniyah bagi orang Majzub
( Orang yang dialiri oleh getaran daya tarik haq)

Tidak sama dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh secara biasa (Ma’rifat talimiyat), ilmu laduni bersifat tetap dan tidak dapat hilang atau terlupakan. Seseorang yang telah dianugrahi ilmu laduni disebut dengan ‘alim sejati’ (alim yang sebenarnya). Sebaliknya, seseorang yang tidak memperoleh dari ilmu laduni, belum bisa disebut sebagai alim sejati. Hal ini dinyatakan oleh Abu Yazid al Bistami bahwa
“Tidaklah disebut sebagai alim (ma’rifat al-mazjub) jika seseorang masih memeproleh ilmunya dari hapalan-hapalan kitab, karena seseorang yang memperoleh ilmunya dari hapalan, pasti akan mudah melupakan ilmunya. Dan apabila ia lupa, maka bodohlah ia”
Seorang yang ‘alim (ma’rifat laduniyah) adalah orang yang memeproleh ilmunya langsung dari Allah menurut waktu yang dikehendaki-Nya, dengan tidak melalui hapalan dan pelajaran. Orang seperti ini pula menurut Muhammad Nafis disebut sebagai ‘alim ar-Rabani -orang yang berpengetahuan ketuhanan-.
Dengan demikian Ma’rifat laduniyah juga dapat disebut Ma’rifat orang Majzub( orang yang dialiri oleh getaran daya tarik haq) juga dapat disebut ‘alim ar-Rabani yaitu orang yang langsung dibukakan oleh Tuhan untuk mengenal kepada-Nya. Jalannya langsung dari atas dengan menyaksikan Dzat yang Suci, kemudian turun dengan melihat sifat-sifat-Nya, kemudian kemudian kembali bergantung kepada nama-nama-Nya,kemudian turun kepada yang mengenal af'alNya

SEKILAS TINJAUAN TENTANG JADZAB/DAYA TARIK/GRAFITASI HAQ

Menguak Misteri Wali-Wali Jadzab


Jadzab dalam kamus bahasa Arab Jadzaba-Yajdzibu-Jadzban yang berarti menarik, sedang obyek atau Maf’ul Majdzub orang gila yang berkeramat.

Berbeda dengan orang gila yang dalam kamus bahasa Arab Janna-Yajunnu-Jannan artinya menutup, sedang Junna- Junuunan artinya gila, hilang akal, dan obyek atau maf’ul Majnuun artinya orang gila.

Istilah Jadzab ditulis oleh Imam Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim bin Athoillah Assakandari (658 H/1259 M –709 H/1309 M) dalam kitab Al-Hikam 5)
Dalam terjemah Al Hikam juga menyebutkan bahwa orang yang dapat diberi kedekatan kepada ALLAH itu ada dua macam:

Salik dan Majdzub.

Salik yaitu perjalanan usaha memperoleh dapat dekat kepada ALLAH mencapai ma’rifatullah, dengan cara meningkatkan dan mengembangkan iman dengan menghilangkan akhlaq tercela menggantinya dengan akhlak yang terpuji, seperti halnya akhlak imaniyah ataupun ijtimaiyyah (kemasyarakatan).

Majdzub yaitu orang yang ditarik ke hadirat ALLAH; dengan kehendak ALLAH, tanpa melewati urutan suluk dalam thariqat. Jika salik dapat menguasai akal sedang majdzub tidak bisa menguasai akal sebab tertutup oleh Nur Ilahiyyah, maka terkadang majdzub sering meninggalkan kewajiban agama, dan menurut syar’i tidak berdosa sebab seperti orang gila. Sedang majnun hilang akal / gila sebab tertutup oleh Nur Syayatiin.

Secara syar’i orang Jadzab dan Majnun mungkin memiliki persamaan yaitu hilang akal dan dikatakan sebagai orang gila, dihukumi sama dalam arti tidak berkewajiban menjalankan syariat sebagaimana mestinya sebab hilang akalnya (‘Udzur).

Jika ALLAH menghendaki untuk menyempurnakan majdzub maka akan diberi kesadaran akal. Jika salik berawal memahami Af’al ALLAH-Asma-asma ALLAH-Sifat-sifat ALLAH (Hayat, Ilmu, Irodat, Qudrat, Sama’, Basor, dan Kalam)- kemudian mengerti Dzat ALLAH, jadi salik naik secara sedikit-sedikit.

Majdzub langsung menyaksikan kesempuraan Dzat ALLAH menuju Sifat-sifat ALLAH-menuju kejadian makhluk dengan asma-asma ALLAH, menuju perubahan semua makhluk.



Rabu, 23 September 2015

PERBEDAAN ANTARA JAZBAH DAN SULUK

PERBEDAAN JAZBAH DAN SULUK

Menurut Para Masyaikh Naqshbandiyah
Para Masyaikh Naqsabandiyah mengatakan bahwa'
Meneruskan Zikir Ismu Zat akan menghasilkan Jazbah
Jazbah adalah daya tarikan daripada Allah dengan cepat,
Zikir Nafi Itsbat akan menghasilkanperjalanan Suluk dengan cepat.
Seseorang yang telahmendapatkan Jazbah oleh Allah swt
digelarkan sebagai Mazjub Salik/majzubien
ketika seseorangyang menempuh Suluk dengan Taufiq Allah swt
orang tersebut dipanggil sebagai Salik Mazjub.
PERBEDAAN ANTARA SALIK DAN MAJZUB
Ada perbedaan yang jelas antara Salik Mazjub dan Majzub Salik.
Seorang Salik Mazjub
telah melalui berbagai peringkat keruhanian
dan mengetahui tentang seluk-beluk dalam perjalanan keruhanian.
Seorang Mazjub Salik
adalah seperti seorang yang telah dibawa kekuatan daya tarik zat
di dalam sebuah kekuatan daya tarik tanpa usahanya sendiri
dan tanpa hawa nafsu,pemikirin,dan kepandaian
daya tarikan zat atau Jazbah/jizby,
mereka mengenal segala rahasia ilahi semata mata karena jazbah/jizby
Jazbah akan bergerak dengan getaran refleksi zat.
Dalam Suluk, seseorang Salik menempuh perjalanan keruhanian
dengan usaha dan amalannya,
tetapi dalam Jazbah, segala peningkatan keruhanian
adalah sematamata limpahan karunia dari Allah swt.
Selagi tidak ada Jazbah/ daya tarikan zatnya
maka seseorang itu tidak akan dapat mencapai darjat Wilayat
Yaitu derajat Kewalian dari sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

LADUNIYAH BAGI ORANG MAJZUBIEN

Laduniyah bagi orang Majzubien/
Orang yang dialiri oleh getaran daya tarik haq

Tidak sama dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh secara biasa (Ma’rifat talimiyat), ilmu laduni bersifat tetap dan tidak dapat hilang atau terlupakan. Seseorang yang telah dianugrahi ilmu laduni disebut dengan ‘alim sejati’ (alim yang sebenarnya). Sebaliknya, seseorang yang tidak memperoleh dari ilmu laduni, belum bisa disebut sebagai alim sejati. Hal ini dinyatakan oleh Abu Yazid al Bistami bahwa
“Tidaklah disebut sebagai alim (ma’rifat al-mazjub) jika seseorang masih memeproleh ilmunya dari hapalan-hapalan kitab, karena seseorang yang memperoleh ilmunya dari hapalan, pasti akan mudah melupakan ilmunya. Dan apabila ia lupa, maka bodohlah ia”
Seorang yang ‘alim (ma’rifat laduniyah) adalah orang yang memeproleh ilmunya langsung dari Allah menurut waktu yang dikehendaki-Nya, dengan tidak melalui hapalan dan pelajaran. Orang seperti ini pula menurut Muhammad Nafis disebut sebagai ‘alim ar-Rabani -orang yang berpengetahuan ketuhanan-.
Dengan demikian Ma’rifat laduniyah juga dapat disebut Ma’rifat orang Majzubien( orang yang dialiri oleh getaran daya tarik haq) juga dapat disebut ‘alim ar-Rabani yaitu orang yang langsung dibukakan oleh Tuhan untuk mengenal kepada-Nya. Jalannya langsung dari atas dengan menyaksikan Dzat yang Suci, kemudian turun dengan melihat sifat-sifat-Nya, kemudian kemudian kembali bergantung kepada nama-nama-Nya,kemudian turun kepada yang mengenal af'alNya

SULTHAN SYARIKUL AUTADIL JIZBATUL HAQQUL KAROMAH

SULTHAN SYARIKUL AUTAD JIZBATUL HAQQUL KAROMAH

Sulthan adalah sebuah kekuatan atau energi yang terdapat pada semesta ini,Syarikul Autad adalah kumpulan kekuatan kekuatan yang merupakan pusat energi atau dapat dikatakan inti zat yang selalu dikejar oleh ion ionnya sehingga menimbulkan gerak getaran gelombang yang terus menerus di alam ini dan terjadi senyawa senyawa baru dari ion ion yang melepaskan diri dengan ledakan ledakannya,Jizbatul Haqqul Karomah adalah kekuatan daya tarik=magnit kebenaran dari kemuliannya.atau dapat dikatakan daya tarik positip yang menjadi aura pada sebuah kekuatan.
Sulthan Syarikul Autad Jizbatul Haqqul Karomah,merupakan kekuatan daya tarik haq adalah fitrah yang meliputi fartikel zat semesta.yang merupakan potensi yang terdapat pada diri manusia,Maspanji Sangaji Samaguna Indonesia ( MPSSGI ) adalah sebuah wadah sebagai tempat latihan untuk menumbuhkanan,pengembangan potensi jizby atau daya tarik yang nerupakan natural magnetik yang terdapat pada tubuh manusia.Apabila Jizby/jazbah atau daya tarik ini tumbuh kuat pada tubuh,maka tubuh akan bergetar,seperti kata Syeikh Al Jauhari orang orang yang dialiri oleh jizby atau daya tarik ini,maka tubuhnya akan bergetar,ibarat sepotong jarum yang didekatkan dengan magnit,Apabila potensi jazbah ini sudah tumbuh kuat pada diri manusia,dengan latihan latihan tertentu yang dikembangkan oeh Maspanji Sangaji Samaguna Indonesia ,maka jizby tersebut dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan yang bersifat dzohir dan bathin.